Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah Menyampaikan Keterangan Pers di Kantor Gubernur NTB, Senin (9/3/2020). |
Mataram,
Berita11.com— Menyikapi isu virus corona
yang dibawa kapal pesiar yang bersandar di NTB, Wakil Gubernur NTB, Dr Ir Hj Sitti
Rohmi Djalilah M.Pd., meminta media bijak menyuguhkan informasi terkait isu
tersebut.
Wagub NTB
yang akrab disapa Ummi Rohmi menegaskan, bahwa bentuk kewaspadaan terhadap
penyebaran virus corona bukan berarti harus memproteksi daerah dari seluruh
wisatawan luar negeri yang ingin datang ke NTB. Hal tersebut disampaikannya
ketika memberikan keterangan pers di Kantor Gubernur NTB Senin (9/3/2020).
Setelah pemantauan
langsung oleh Kepala Dinas Perhubungan, Drs. Lalu Bayu Windya, M.Si bersama tim
dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Lembar, diketahui bahwa mekanisme proses
pengawasan dan pengecekan penumpang di kapal pesiar luar biasa ketat. Bahkan
tingkat keamanannya pun berlapis-lapis untuk mencegah penyebaran virus corona
di seluruh Indonesia.
Karenanya,
pemerintah NTB juga sangat bijak menyikapi persoalan virus ini. Sebab
kesehatan, keselamatan dan keamanan masyarakat menjadi prioritas pemerintah yang paling utama.
“Kalau pun terdapat
pasien yang demam atau positif virus corona, tidak mungkin pemerintah
mengizinkan untuk bersandar dan itu mustahil dilakukan oleh pemerintah,” ungkap
Wagub.
Ia
melanjutkan, ketakutan yang berlebihan juga tidak boleh, tetapi memproteksi
diri juga harus diutamakan. Itu yang pemerintah lakukan untuk memimalisasi
kekuatiran terkait informasi yang simpang siur di tengah masyarakat.
Menurutnya,
tidak semua kapal pesiar itu berbahaya. Kalau ada penumpang yang disangka (suspect)
terjangkit virus corona pasti pemerintah akan menolak.
Oleh
karenanya, ia meminta agar media bisa menyuguhkan informasi yang tidak membuat
panik masyarakat. Karena bagaimanapun, isu virus corona sangat sensitif,
menakutkan dan pastinya dapat mempengaruhi lingkungan hidup dan psikologis
masyarakat. Apalagi isunya belum jelas dan terindikasi disinformasi yang
terlanjur tersebar.
Seperti kapal
pesiar MV Albatros yang bersandar di Pelabuhan Gili Mas, Kabupaten Lombok
Barat. Menurut Ummi Rohmi, kapal berbendera Bahama itu telah melewati
serangkaian pemeriksaan oleh KKP, sehingga dinyatakan negatif Covid-19.
Begitupun pada saat penumpang turun dari kapal mendapatkan pengawasan yang
ketat.
Pemerintah
berupaya untuk terus memproteksi, dan penumpang pun tidak ke tempat-tempat
ramai, seperti pasar, mall dan tempat ramai lainnya di NTB.
“Kapal pesiar
asal Australia itu bebas virus corona. Hasil pemeriksaan, seluruh penumpang dan
kru kapalnya tidak ada yang terjangkit virus corona. Makanya, kami persilahkan
bersandar ke Pelabuhan Gili Mas,” ujar Wagub.
Kemudian
terkait kapal pesiar Viking Sun yang ditolak di Semarang dan Surabaya, memang
awalnya terindikasi Corona. Tapi setelah dilakukan pengecekan lebih lanjut
ternyata tidak terdapat virus Corona. Terhadap hal tersebut, Ummi Rohmi
memastikan bahwa semua kapal pesiar yang akan masuk atau yang bersandar di NTB
harus melalui pemeriksaan yang komprehensif.
Selanjutnya,
Ia juga meminta seluruh media untuk bisa menjaga perkembangan pembangunan dan
pariwisata NTB yang sudah bagus, agar jangan lagi dihambat oleh isu-isu virus
corona covid-19 yang belum jelas.
Tahun 2020
ini rencananya akan ada 28 kapal pesiar luar negeri yang akan bersandar di NTB.
Hingga berita ini dikeluarkan kapal pesiar yang sudah berlabuh di NTB sebanyak
6 kapal pesiar. [B-24/*]