Umi Rohmi Meminta Kekerasan Anak Diselesaikan dari Akar

Iklan

.

Umi Rohmi Meminta Kekerasan Anak Diselesaikan dari Akar

Wednesday, May 5, 2021



Mataram, Berita11.com— Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah meminta kasus kekerasan yang dialami anak agar diselesaikan mulai dari akar masalah. Untuk itu, Wagub menginginkan agar sosialisasi upaya penyelesaian permasalahan kekerasan anak dilakukan secara masif, selain penyelesaian akar masalah secara ilmiah.

Menurut Wagub, anak merupakan aset dan generasi penerus bagi keluarga, masyarakat maupun suatu bangsa. Namun, seiring berjalannya waktu, berbagai kasus yang terjadi pada anak menjadi permasalahan yang serius bagi pemerintah.

“Saya ingin kita menyelesaikan masalah dengan secara ilmiah, jangan hanya covernya saja yang heboh, tetapi akar masalahnya juga harus diperhatikan sebaik mungkin, bisa langsung ditinjau kepada desa tempat kasus tersebut berasal,” ujar Umi Rohmi saat menerima audiensi Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi NTB yang berlangsung di Aula Pendopo Wagub NTB, Rabu (05/05/2021).

Umi Rohmi menuturkan, penyebaran edukasi yang paling efektif di masyarakat dapat dilakukan melalui Posyandu, khutbah di masjid dan sekolah yang mesti dikemas semenarik mungkin.

“Buat edukasi yang menarik, sehingga itu akan membuat efektif. Kalua misalnya tentang perlindungan anak yang ditayangkan sebuah video bagaimana cara memperlakukan anak dengan baik,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua LPA Provinsi NTB, Sahan S.H mengungkapkan, pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah dalam menanggulangi kekerasan pada anak, di antaranya dengan membentuk berbagai program – program seperti peraturan desa tentang pencegahan pernikahan anak di Kabupaten Lombok Utara.

Selain itu, juga membentuk forum anak bersama dengan lembaga perlindungan desa yang bertujuan memberikan ruang pada anak untuk saling membaur dalam interaksi yang positif, seperti pada tahun 2019, membangun pondok ceria sebagai pemulihan psikis jiwa anak– anak yang didirikan pada 20 titik.

“Penguatan kapasitas anak dan keluarga dimana pada masing – masing dusun terus berjalan, di sana ada Posyandu keluarga, kemudian kami berdayakan dengan adanya khutbah Jumat, di mana LPA menyiapkan 24 judul khutbah Jumat tentang kekerasan anak,” jelas Sahan.

Editor: Redaksi