Kota Bima, Kiprah.Berita11.com— Degradasi lingkungan yang dimulai dari masalah hutan,
tingkat hulu hingga hilir menjadi ancaman serius bagi umat manusia. Secara global
masalah lingkungan seperti ancaman sampah dan global warming juga erat efeknya terhadap kondisi ekonomi global
seperti PDRB. Masalah lingkungan menjadi salah satu atensi serius Satuan Polisi
Air Udara (Polairud) Kepolisian Resor (Polres) Bima Kota yang bergerak untuk
lingkungan.
Sebagai upaya untuk menyikapi berbagai persoalan lingkungan itu, Satuan
Polairud Polres Bima Kota bersama masyarakat pesisir, nelayan dan didampingi
Babinsa Kelurahan Dara Pelda Zulkarnain serta Bhabinkamtibmas Dara, Bripka
Ramli menanam 200 pohon mangrove di kawasan Pantai Lawata Amahami Kelurahan
Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima, Sabtu (29/2/2020).
Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo Wicaksono S.I.K SH melalui Kasubbag
Polres Bima Kota AKP Hasnun menjelaskan, penanaman 200 bibit mangrove merupakan
kegiatan Polri Peduli Penghijauan Pantai dan Penguatan Ekonomi Masyarakat
Pesisir.
Kasat Polairud Polres Bima Kota, IPDA Syarifuddin menjelaskan, kegiatan
tersebut untuk mencegah intrusi air laut intrusi laut merupakan peristiwa
perembesan air laut ke tanah daratan.
Dijelaskannya, intrusi laut dapat menyebabkan air tanah menjadi payau,
sehingga tidak baik untuk dikonsumsi. Sementara hutan mangrove memiliki fungsi
mengendapkan lumpur di akar-akar pohon bakau, sehingga dapat mencegah
terjadinya intrusi air laut ke daratan.
Mencegah Erosi dan
Abrasi Pantai
Dijelaskan IPDA Syarifuddin, erosi merupakan pengikisan permukaan tanah
oleh aliran air, sedangkan abrasi merupakan pengikisan permukaan tanah akibat
hempasan ombak laut. Hutan mangrove memiliki akar yang efisien dalam melindungi
tanah di wilayah pesisir, sehingga dapat menjadi pelindung pengikisan tanah
akibat air.
Sebagai penyaring alami hutan mangrove, biasanya dipenuhi oleh akar
pohon bakau dan berlumpur. Akar tersebut, dapat mempercepat penguraian limbah
organik yang terbawa ke wilayah pantai. Selain pengurai limbah organik, hutan
mangrove juga dapat membantu mempercepat proses penguraian bahan kimia yang
mencemari laut seperti minyak dan deterjen, dan merupakan penghalang alami
terhadap angin laut yang kencang pada musim tertentu.
Hutan Mangrove juga merupakan tempat tinggal yang cocok bagi banyak
hewan, seperti biawak, kura-kura, monyet, burung, ular, dan lain sebagainya.
Beberapa jenis hewan laut seperti ikan, udang, kepiting dan siput juga banyak
tinggal didaerah ini. Akar tongkat dari pohon mangrove, memberi zat makanan dan
menjadi daerah nursery bagi hewan ikan dan invertebrata yang hidup di
sekitarnya. Berbagai jenis hewan darat berlindung atau singgah bertengger dan
mencari makan di habitat mangrove.
Hutan mangrove seringkali dikatakan pembentuk daratan karena endapan dan
tanah yang ditahannya, mampu menumbuhkan perkembangan garis pantai dari waktu
ke waktu. Pertumbuhan mangrove memperluas batas pantai dan memberikan
kesempatan bagi tumbuhan terestrial hidup dan berkembang di wilayah daratan.
Dalam kurun waktu yang panjang, habitat baru ini dapat meluas menjadi pulau
sendiri.
“Mengingat pentingnya peran hutan mangrove dalam kehidupan, mari kita
senantiasa menjaga kelestarian alam dan lingkungan kita,” ajaknya. [B-12]