Direktur CV Rahmawati, H Ibrahim. Foto Berita11.com. |
Bima, Berita11.com— Tak semata
mengutamakan profit oriented, permasalahan petani menjadi atensi distributor
pupuk CV Rahmawati. Salah satu yang dilakukan perusahaan, menyiapkan demplot
melalui Rumah Pupuk NPK Pelangi.
Sesuai rencana, pada bulan April
mendatang, CV Rahmawati akan melaksanakan program demplot.
Hal tersebut disampaikan Direktur CV
Rahmawati melalui Koordinator Admin CV Rahmawati, Asraruddin di kantor
setempat, Sabtu (21/3/2020).
Dikatakannya, demplot untuk setiap
kecamatan yang menjadi wilayah kerja CV Rahmawati dilaksanakan pada dua titik. Sehingga
dari delapan kecamatan wilayah kerja CV Rahmawati totalnya 16 titik.
“Kebetulan untuk yang satu musim,
hanya sekali setahun, misalnya Kecamatan Donggo.Jadi sekali setahun, biasanya
per musim bergulir demplotnya,” kata Asraruddin.
Dijelaskan Asraruddin melalui
program demplot, diharapkan petani yang telah sukses dengan demplot (pupuk) mengembangkan
kepada keluarga atau petani lainnya. Sehingga kebaikan yang dilakukan secara
berantai.
“Misalnya si A kita demplotkan, jadi setelah terbukti
hasil pertaniannya, si A harus mendemplotkan lagi pupuk tadi, harus membelikan
pupuk yang sama pada produsen atau pada kios terdekat, didemplotkan kepada
keluarga atau teman-temannya sehingga demplot berantai. Tapi pembiayaan hanya
sekali saja pada awal saja,” ujarnya.
Program demplot mulai berjalan
setahun terakhir. “Tapi lebih diikuti
program KUR musim kemarau. kalau kemarin program KUR musim hujan saja. Kalau
tahun ini musim hujan kita ada program juga, terus pada musim kemarau sedang
kita list, ini rencana bulan depan,” katanya.
Sementara itu, Direktur CV Rahmawati
H Ibrahim mengatakan, untuk program dan kegiatan demplot, pihaknya menamakan
Rumah Pupuk NPK Pelangi. “Namanya dulu adalah saung, bahasa kami Rumah Pupuk NPK
Pelangi. Insya Allah nanti ada namanya Kampung NPK Pelangi. Itu kita berikan
demplot, sesuai rekomendasi secara teknis 5-3-2,” ujarnya.
Dijelaskannya, rekomendasi teknis
5-3-2 yakni 500 pupuk organik, 300 pupuk NPK dan 200 urea. “Bukan sebaliknya,
ureanya lebih tinggi dari pada NPK. (Petani) bersama distributor melakukan
inovasi terbaru dan membantu beberapa kelompok yang ingin demplot, insya Allah Pupuk
Kaltim bersama distributor selalu siap,” ujarnya.
H Ibrahim menegaskan, bahwa ada
masalah berkaitan ketersediaan (stok) pupuk sebagaimana opini sebagian kelompok
yang menyorot KP3, Dinas Pertanian, distributor dan pengecer atau kios. Karena itu
tidak terbukti. Hal itu sebagaimana juga yang disuarakan saat FGD Pupuk
Bersubsidi yang dihadiri General Manager PT Pupul Kaltim, anggota Komisi IV DPR
RI H Syafruddin ST MM, Kepala Dinas Pertanian, para distributor, kios, PPL,
para petani.
“Alhamdulillah tidak ada
dipermasalahkan subsidi, hanya yang diminta subsidi dari pemerintah (terbatas). Jadi sisanya
itu, kita pasti memberikan pupuk non-subsidi, bukannya paket, berulang ulang
kata paket sebenarnya tidak dibenarkan dan kata-kata langka harus dihilangkan. Karena
itu hanya kekurangan alokasi (subsidi) yang diberikan oleh negara,” ujarnya. [B-19/*]