Mataram, Berita11.com— Bencana beruntun, gempa bumi 2018 dan pandemi Covid-19 berdampak besar bagi sosial ekonomi masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Barat. Karena itu hasil penelitian dampak sosial dan ekonomi pandemi covid-19 di daerah pasca bencana oleh Smeru Research Institue bersama Unicef dan UNDP sangat diperlukan untuk memformulasikan kebijakan dan strategi penanggulannya.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah saat memberi sambutan webinar hasil penelitian Smeru Research Institue bersama Unicef dan UNDP, Kamis (25/2/2021).
"Informasi yang dihasilkan dari survei ini sangat berharga dalam upaya kami memformulasikan strategi dan program yang relevan sehingga betul betul mampu menyentuh akar masalah. Kami akan gunakan hasil survei ini dengan maksimal untuk bersinergi dengan Unicef dan UNDP," jelas Bang Zul sapaan akrab Gubernur NTB.
Senada dengan Gubernur Zul, Sophie Kemkhadze Deputy Residence Representative UNDP dan Fernando Carrera Chief of Sosial Policy Unicef Indonesia berharap hasil riset yang telah dilakukan dapat digunakan secara baik.
Sophie
Kemkhadze menyebut, bencana beruntun yang dialami Provinsi NTB dan Sulawesi
Barat pasti tidak mudah, namun dengan data yang tepat, penanganannya dapat
sesuai sasaran.
"Hopefully this research can help the government in overcoming the impacts of the disasters and pandemic. Semoga penelitian ini dapat membantu pemerintah dalam menanggulangi dampak bencana dan pandemi yang dihadapi," jelas Sophie.
Kepala Bappeda NTB, Dr H Amry Rakhman M.Si mengatakan, Pemrov NTB di bawah Gubernur dan Wakil Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah menjadi daerah yang baik dalam menanggulangi dampak bencana beruntun yang dialami. Jumlah kemiskinan NTB bahkan di atas rata-rata nasional.
“Dengan gubernur dan wakil gubernur yang baru 2019-2023 ini melakukan trobosan-trobosan kepada reformasi birokrasi kita, terutama pada sektor perekonomian kita yang penekanannya pada industriliasasi melalui IKM dan UKM-nya," tandasnya.
Editor: Redaksi