Kepala Diskominfostik NTB, Kabid Humas Polda NTB dan Sejumlah Wartawan Mengunjungi PLTU Jeranjang. |
Mataram,
Berita11.com— Pemerintah Provinsi NTB
melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Diskominfotik),
merespon cepat pengaduan pemadaman listrik oleh masyarakat, melalui kanal NTB
Care maupun lewat media sosial.
Sepekan terakhir,
pemadaman listrik sering terjadi di sejumlah wilayah di Pulau Lombok, sehingga
menimbulkan pertanyaan dan keluhan dari sejumlah warga. Sebenarnya apa yang
terjadi? Kesimpangsiuran informasi tentang pemadaman listrik tersebut akhirnya
terjawab.
Plt. Kepala
Dinas Kominfotik NTB I Gede Putu Aryadi, S. Sos., MH, usai meninjau lokasi PLTU
Jeranjang bersama Kabid Humas Polda NTB, jajaran PLN Wilayah NTB dan sejumlah
media elektronik nasional dan lokal, meminta PLN untuk segera mengatasi
pemadaman listrik bergilir.
“Pada bulan
Oktober yang lalu ada 48 pengaduan tentang listrik, bulan November ini ada lima
pengaduan. Pengaduan didominasi masalah listrik, PDAM dan infrastruktur.
Pengaduan masyarakat lewat Medsos Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah juga sangat
banyak. Pemadaman rutin setiap tahun ini harus dicarikan solusinya. Tidak boleh
terus berulang setiap tahun,” tandasnya.
Menurutnya,
PLN Wilyah NTB harus cepat merespon keluhan dan pengaduan masyarakat. Saat ini
industrilisasi, UMKM dan pariwisata memegang peran penting pengguna pasokan
listrik terbanyak. Memang aktivitas usaha sektor ini sedang menggeliat dan
bangkit.
“Perlu listrik
untuk operasional dan mendukung berkembangnya usaha mereka,” jelas pria yang
akrab dengan insan media di NTB ini.
Selain itu, tambahnya,
ketersediaan pasokan listrik di wilayah NTB ke depan dapat mendukung event
besar seperti Motor GP di Mandalika
maupun memperlancar program unggulan NTB Gemilang.
Kadis
Kominfostik, juga mengatakan, setelah mendapat penjelasan secara teknis saat kunjungan
ke Unit Pembangkit PLTU Jeranjang dan PLTMG Power Plant Peaker yang menggunakan
tenaga gas, bahwa PLTU Jeranjang sedang melaksanakan pemeliharaan rutin setahun
sekali.
Di Jeranjang
sendiri, terdapat tiga mesin pembangkit. Pada Senin, 18 November 2019, dua di antara
mesin pembangkit itu, sudah selesai proses pemeliharaan dan satu lagi masih
dalam proses pemeliharaan dan ditargetkan akan selesai pada 21 Desember
2019 mendatang.
Setelah selesainya
pemeliharaan dua pembangkit di PLTU Jeranjang dan setelah mulai bisa
dioperasikan pembangkit, maka pasokan kebutuhan listrik di Lombok sudah dapat
terpenuhi, PT PLN optimistis pekan depan pemadaman listrik bergilir akan
berakhir.
Pihaknya berharap,
PLN sebagai BUMN penyedia pasokan energi, harus memiliki ketersediaan
alternatif energi listrik mengatasi solusi agar setiap tahun tidak terjadi
pemadaman seperti kondisi sekarang.
Menurutnya, di
NTB sudah ada energi tenaga surya. Selain itu, juga perlu tambahan pembangunan
pembangkit lain, sehingga tidak terjadi lagi pemadaman ketika salah satu
pembangkit harus memasuki masa pemeliharaan.
Dengan
demikian layanan energi listrik bagi masyarakat dan juga untuk mendukung program industrilisasi,
pengolahan pertanian, pariwisata atau UMKM dalam membangun NTB, akan tetap
terpenuhi.
“Ini perlu
Solusi menjawab kegundahan masyarakat
akan ketersediaan energi listrik di NTB," kata mantan Irbansus Inspektorat
NTB ini.
Sementara
itu, Senior Manager Pembangkitan PLN Unit Induk Wilayah NTB, Edyson Rajagukguk
mengapresiasi Pemrov NTB, Humas Polda dan insan pers di NTB yang berkunjung ke PLTU
Jeranjang, melihat langsung kondisi terkini dan proses kerja pemulihan sistem
kelistrikan yang dilakukan selama 24 jam.
Diakui oleh
Edyson, kondisi kelistrikan di NTB masih kekurangan daya untuk dipasok
kepada konsumen, sehingga terjadi pemadaman. Namun upaya untuk
menghilangkan pemadaman listrik terus dilakukan oleh PT PLN Wilayah NTB.
“Kami bersama
karyawan PLTU bekerja 24 jam dengan membagi shift untuk menyelesaikan kendala
dalam ketersediaan kelistrikan untuk masyarakat,” ujarnya didampingi
Manager Indonesia Power PLTU Jeranjang Melky Victor.
Senior
Manager Pembangkitan PLN Unit Induk Wilayah NTB ini menjelaskan, dua generator di
PLTU Jeranjang mulai bisa dioperasikan secara bertahap, setelah sebelumnya
dilakukan pemeliharaan. “Tinggal satu mesin pembangkit lagi di sini yang terus kami
kerjakan melibatkan 200 orang teknisi,” ungkapnya.
Ia menegaskan,
dalam pekan ini ada proses penambahan daya secara bertahap. PLTU unit 2 sudah
beroperasi dengan 10 Mega Watt (MW) , secara bertahap akan meningkat menjadi 25
MW pada batas maksimalnya.
Kekuatan daya
juga akan didukung oleh PLTG Lombok Peaker di Ampenan sebesar 50 MW, sehingga setelah
penambahan menjadi 60 MW.
Pada masa
mendatang untuk mendukung program Pemrov NTB dan mendukung program lainnya, PT PLN
sedang menyiapkan penambahan kapasitas PLTU di Sambelia Lotim dengan kekuatan
2X25 MW. [MF]