Foto Bersama Ketua LPPM STKIP Taman Siswa Bima, Anisah M.Pd dengan Ketua LPPM UM, Prof Dr Markus Diantoro M.Si dan Dosen Peneliti STKIP Taman Siswa Bima. |
Bima, Kiprah.Berita11.com— LPPM STKIP Tamsis Bima sejak berdiri tahun
2014 terus berbenah dan berlari kencang dalam meningkatkan peran dan eksistensi
di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.
Sebagai lembaga kampus yang memiliki tugas melaksanakan koordinasi,
pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, LPPM STKIP Tamsis Bima memiliki tanggung jawab besar dalam memajukan penelitian dan kegiatan
pengabdian di lingkup kampus. Baik penelitian dan pengabdian dosen maupun
mahasiswa.
Dalam upaya memaksimalkan peran dan fungsi tersebut, LPPM STKIP Tamsis
Bima melakukan studi banding ke LPPM Universitas Negeri Malang (UM). Saat
kegiatan, tim diwakili oleh Ketua LPPM Anisah, M.Pd dan dosen peneliti STKIP Tamsis
Sri Lastuti, M.Pd. Kegiatan tersebut dilaksanakan Rabu, 12 Februari 2020 di
Gedung LPPM lantai 6 UM.
Dalam acara tersebut hadir pula para peneliti yang bekerja sama dengan
peneliti senior UM seperti peneliti dari
Universitas Kaltara, Universitas Sulewesi Barat, Universitas Muhammadiyah
Gresik, STKIP PGRI Jombang, Universitas Muhammadiyah Mataram.
“Dalam sambutannya Ketua LPPM UM Prof Dr Markus Diantoro M.Si menyampaikan rasa bahagianya bisa sharing dan
diskusi dengan LPPM Tamsis dan para peneliti dari kampus-kampus yang punya
kemauan kuat untuk maju,” kata Anisah melalui telepon genggamnya, Senin
(17/2/2020).
Saat kegiatan tersebut, lanjut Anisah, Ketua LPPM UNM itu menyampaikan
gambaran umum LPPM UM. Beberapa hal penting terkait manajemen keuangan Hibah,
jenis skim penelitian Internal di UM, pengembangan sentra hak kekayaan
intelektual (HKI)/paten, pengelolaan klinik jurnal, jurnal UM, media
pembelajaran berbasis IT dan arah penelitian Indonesia di masa depan.
“Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa di era 4.0 ini tugas dosen atau peneliti tidak hanya
mengejar luaran penelitian tetapi harus mampu menciptakan produk penelitian
yang beroreantasi pada pengembangan ekonomi dan produk berbasis IT. Dosen-dosen
harus mengarahkan penelitian ke arah digitalisasi ekonomi. Begitupun dalam
pembelajaran di kelas, dosen harus sudah mulai memberikan pembelajaran berbasis
daring atau online,” ujarnya.
Anisah mengatakan, pada kesempatan yang berbeda sekretaris LPPM UM Dr Ahmad
Munjin Nasih, S.Pd., M.Ag., juga menyambut positif kegiatan kunjungan tersebut.
Ahmad Munjin Nasih menceritakan beberapa program kerja LPPM UM dan
kebijakan-kebijakan di LPPM UM. Yang
sangat menarik dari beberapa kebijakan dan program yang disampaikan adalah
bahwa LPPM UM sejak tahun 2019 telah memfasilitasi dosen-dosen peneliti dengan
menyediakan tenaga accounting representative (AR).
“Sebagaimana yang diketahui, bahwa setiap hibah selain disibukkan dengan
urusan mengejar target luaran penelitian, dosen-dosen peneliti banyak tersita
waktunya untuk mengurusi laporan keuangan peneletian. Akibatnya kosenrasi dan
fokus dosen dalam penelitian menjadi terganggu. Adanya AR tersebut, disambut
positif oleh dosen-dosen penelitinya. Sekarang dosen-dosen peneliti UM hanya
disibukkan dengan laporan dan pencapaian target luaran,” ulas Ketua LPPM STKIP Tamsis.
Dengan adanya informasi-informasi baru yang disampaikan oleh LPPM UM, ia
pribadi berharap sekolah tinggi dengan julukan kampus merah itu mampu mengambil
pelajaran-pelajaran penting dari UM. Tidak lain tujuannya adalah agar
dosen-dosen peneliti lingkup STKIP Tamsis Bima lebih khusus LPPMnya dapat
mengikuti langkah-langkah yang pernah dilakukan UM.
“Sebagai out put dari kegiatan kunjungan ini, akan dilakukan tandatangan
kerjasama antara LPPM UM dan LPPM Tamsis yang fokuskan pada peningkatan
kapasistas LPPM dan peningkatan kualitas penelitian dan pengabdian dosen,”
pungkas Anisah. [RD]