Mataram, Berita11.com— Membangun ekonomi umat juga menjadi salah satu konsentrasi Gubernur NTB, Dr. H. ZUlkieflimansyah, M.Sc., bersama Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB. Gubernur menyakini MUI dan lembaga-lembaga keagamaan lainnya, selain fokus pada pembinaan keagamaan dan kerukunan antar ummat beragama, juga memiliki peran penting sebagai sebuah wadah untuk menggali dan membangkitkan berbagai potensi ekonomi yang ada disetiap wilayah di NTB.
Gagasan ini terungkap ketika Bang Zul sapaan Gubernur NTB bersilaturrahmi dengan pengurus MUI NTB di aula kantor MUI Provinsi NTB, Kamis (21/02/2021). Dipertemuan tersebut terungkap bahwa salah satu program peningkatan ekonomi umat yang dicanangkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi NTB adalah budidaya kurma atau program penanaman pohon kurma di seluruh NTB. Peningkatan ekonomi umat melalui budidaya kurma dinilai sangat mendukung dengan berbagai potensi alam yang dimiliki NTB. Mulai dari kondisi tanah, kelembahan, suhu, udara dan temperaturnya cocok untuk ditanami pohon kurma.
Melihat potensi itu, pengurus MUI Provinsi NTB meyakini bahwa komoditas kurma sangat menjanjikan jika mampu dikembangkan di NTB bahkan budidaya kurma dinilai mampu memberi angin segar bagi pengembangan ekonomi masyarakat. Pasalnya, budidaya kurma telah berhasil dikembangkan oleh beberapa kabupaten kota di Provinsi NTB. Dan yang paling sukses mengembangkan budidaya kurma adalah puluhan petani di Kabupaten Lombok Utara dengan puluhan hingga ratusan pohon kurma yang telah berbuah lebat dan sudah banyak yang telah dipanen. Budidayanya pun berhasil menjalar dikembangkan sampai ke Sumbawa, Dompu hingga kabupaten Bima.
Menanggapi hal itu, Gubernur NTB, Dr. Zulkieflimansyah sangat mendukung program budidaya kurma tersebut. Budidaya kurma bukan hanya persoalan pangan namun komoditas kurma lebih kepada karakteristik umat muslim yang terbentuk sejak dulu. Karena buah kurma memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan masyarakat, lebih-lebih buah kurma identik dengan negara-negara timur tengah sebagai pusat peradaban islam.
"Saya kira, sebelum mengembangkan budidaya kurma lenih lanjut. Saya kasih saran untuk berkomunikasi dengan pihak Unram, karena mereka lebih paham terhadap teknologi pertanian," ungkapnya.
Menurut Bang Zul, pengambangan pertanian saat ini harus memanfaatkan teknologi, karena teknologi saat ini sudah bisa dimanfaatkan disemua sektor. Seperti bioteknologi, hidroponik dan lain-lain memiliki efisien tenaga dan efektivitas pada peningkatan produksinya.
"Jika budidaya kurma masih dengan proses tradisional maka peningkatan dan kesuburun tanamannya lebih rentan terhadap berbagai penyakit. Mudah-mudahan program ini mampu membawa berkah bagi peningkatan ekonomi umat," harap Bang Zul.
Sementara itu, Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim menjelaskan, bahwa program peningkatan ekonomi umat memalui budidaya kurma kedepannya akan bekerja sama dengan Ikatan Pesantren Indonesia (IPI), berbagai komunitas anti riba dan lain-lain.
Menurutnya, banyak pihak menganggap bahwa kurma hanya bisa tumbuh di negara-negara timur tengah. Tetapi faktanya, dibeberapa wilayah di NTB berhasil mengembangkan budidaya kurma. Salah satunya adalah Kabupaten Lombok Utara, melalui Asosiasi Petani Kurma Indonesia (APKI) Wilayah NTB telah berhasil membudidayakan tanaman pohon kurma.
"Hingga saat ini, puluhan petani di KLU sudah menanam pohon kurma sejak dulu. Alhamdulillah semuanya tumbuh subur dan berbuh lebat. Melihat segala potensi yang ada, mudah-mudahan program ini dapat terwujud, sehingga kita tidak lagi mengimpor buah kurma bahkan kalau ini berhasil maka kita akan mengekspor buah kurma," ungkapnya di hadapan gubernur.
Dalam kegiatan silaturahmi itu, Gubernur NTB turut didampingi oleh Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Setda NTB, Kadis Kominfotik Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, Kepala Kesbangpol NTB serta puluhan pengurus MUI NTB. [B-24]