Kapolri Jenderal (Pol) Idham Aziz. |
Bandung, Berita11.com—
Kapolri Jenderal Idham Azis memuji Assesment Center SSDM Polri yang telah
berstandar internasional. Pengelolaan SDM
di Korps Bhayangkara kini berbasis kompetensi yang didesain sesuai standar
internasional.
Hal itu disampaikan
Kapolri saat menghadiri peluncuran buku 'Assessment Center Polri Membangun SDM
Unggul' yang ditulis Brigjen Dedi Prasetyo.
“Dalam program saya
sebagai Kapolri, saya memasukkan pengelolaan SDM yaitu mewujudkan SDM yang
unggul. Seperti kita ketahui, SDM merupakan urat nadi organisasi Polri.
Pelaksanaan tugas dan kinerja kita tergantung dari SDM yang kita miliki,” kata kata
Idham dalam Rakernis SSDM Polri di Pusdikmin Gedebage, Bandung, Jawa Barat,
seperti dikutip dari keterangan tertulis Biro Binkar SSD Polri, Rabu
(11/3/2020).
Menurutnya, apabila SDM Polri kurang baik, maka sulit
berharap pekerjaan dapat maksimal. Untuk itu, diperlukan alat ukur yang akurat mengelola
SDM di Polri. Hal itulah yang kemudian dikaryakan dalam bentuk tulisan
oleh Brigjen Dedi yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Pembinaan Karier (Karo
Binkar) SSDM Polri.
“Dalam pengelolaan
sumber daya manusia memerlukan alat ukur yang betul-betul akurat terkait dengan
kemampuan manajemen serta kompetensi yang personel miliki. Terima kasih saat
ini Polri telah memiliki bagian yang bisa melakukan pengukuran kompetensi
melalui Assessment Center," ujar Idham
Melalui Assessment Center,
Idham yakin proses mengelola SDM di Polri akan lebih sistematis. Sistem ini
baru saja diresmikan saat dirinya menjabat sebagai orang nomor satu di Polri.
“Assessment Center
merupakan metode penilaian yang berbasis kompetensi yang didesain dengan mengikuti
standar internasional. Mengacu pada definisi konseptual yang diakui secara
universal,” katanya.
“Maka metode Assessment
Center juga diartikan sebagai proses sistematis untuk menilai kemampuan
individu yang berupa pengetahuan dan keterampilan yang dianggap kritikal bagi
keberhasilan kinerja yang unggul,” jelas Idham.
Idham menjelaskan,
Assessment Center nantinya akan dimanfaatkan oleh dirinya dan jajaran pejabat
utama Polri untuk mempertimbangkan keputusan yang berkaitan dengan hal promosi,
mutasi jabatan dan rekrutmen.
“Digunakan oleh pimpinan
Polri sebagai salah satu sarana atau alat pengambilan keputusan, yang berkaitan
dengan SDM seperti promosi jabatan, mutasi, rekruitmen, seleksi pendidikan
pengembangan dan pembentukan perwira Polri, serta pengembangan karir bagi
pegawai negeri pada Polri,” ucap Idham.
Assessment Center,
sambung Idham, juga dikembangkan sebaga sarana membangun kapasitas individu.
Membangun individu yang dia maksud adalah melalui kegiatan post assessment
yakni training, coaching, mentoring dan counsulting.
"Assessment Center
Polri berupaya mewujudkan Digitalisasi Assessment Center dalam pelaksanaan
seluruh mekanisme proses Assessment Center. Virtual assessment center telah
diterapkan bagi pelaksanaan seleksi pendidikan pengembangan manajerial, serta
seleksi pendidikan pembentukan Perwira (Akpol dan SIPSS) dengan menggunakan
metode Quick Respons Analysis (QRA),” terang mantan Kabareskrim Polri ini
"Penyelenggaraan
Assessment Center dapat dilakukan secara online dengan seluruh Polda dan dimanfaatkan
untuk assessment individu," imbuh dia.
Terakhir, Idham berharap
buku Assessment Center Polri Membangun SDM Unggul menjadi referensi pengelolaan SDM yang lebih
baik
Dalam kesempatan yang
sama, Brigjen Dedi tak hanya meluncurkan satu buku, melainkan tiga buku bertema
SDM Polri. Dua buku lainnya berjudul e-Candidate dan Meritokrasi Jabatan
Fungsional pada SDM Polri.
"Tulisan ini sangat
penting dan relevan untuk memajukan kualitas dan kompetensi SDM Polri karena
tulisan ini berdasarkan pengalaman saya selama bertugas di SDM Polri. Dalam
buku ini dijelaskan bagaimana sejarah, prinsip penyelenggaraan dan penggunaan
serta metode assessment Polri. Untuk melakukan penilaian yang obyektif dan
terukur, tools-tools yang ada di asseesment Polri dilakukan kalibrasi
secara berkala," katanya. [B-11/*]