Suasana Malam Ramah Taman Yayasan PLAN Internasional Indonesia dengan Pemrov NTB. |
Mataram,
Berita11.com— Sebagai mitra kerja pemerintah yang fokus bergerak memajukan dan
memperjuangkan kesetaraan hak anak-anak dan perempuan, kiprah PLAN
International di NTB telah mendapat apresiasi dan tempat tersendiri. Gubernur
NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, bahkan mengakui bahwa yayasan ini telah banyak
membantu dalam menuntaskan persoalan masyarakat di berbagai bidang.
“Plan
International sudah banyak membantu masyarakat. Dari capaian project yang sudah
dikerjakan pada 2019 terlihat betapa NTB membutuhkan organisasi seperti PLAN
International. Pemerintah provinsi tidak dapat mengucapkan kata selain
apresiasi,” ujar Dr. Zul dalam acara Ramah Tamah bersama PLAN International
NTB, di Hotel Santika Mataram, Senin (24/02/2020).
Untuk
mendukung komitmen Plan International Indonesia, ke depan Pemerintah Provinsi
NTB akan meningkatkan kapasitas staf di beberapa Perangkat Daerah yang
berhubungan langsung dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan agar
capaiannya dapat lebih maksimal.
PLAN
International Indonesia telah beroperasi Indonesia sejak tahun 1969 melalui
afiliasi dengan Federasi Plan International. Pada 2018, proyek Water for Women
(WfW) diinisiasi di NTB dengan dukungan Pemerintah Australia. Ada pula program
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang bersinergi dengan TP-PKK,
posyandu, sekolah dan pihak-pihak lain untuk terlibat dalam peningkatan akses
sanitasi kepada masyarakat.
Melihat
progres yang menggembirakan terhadap capaian program di tahun 2019, Direktur Eksekutif
PLAN Internasional Indonesia, Dini Widyastuti, optimis akan bisa lebih maju
pada tahun ini. Dalam penjelasannya, PLAN International dengan beberapa project
di Indonesia Timur, selain merespon rekonstruksi sosial pasca bencana seperti
di Sulawesi Tengah, juga meneruskan beberapa program yang memang telah
dikerjakan sejak 2015. PLAN
International mengklaim telah mensponsori 36.000 anak di seluruh Indonesia
dalam hal pemberdayaan sosial maupun kesehatan.
Di bidang
penguatan tenaga kerja, PLAN International fokus mengembangkan kesempatan kerja
di era digital. Menurutnya, pihaknya hingga saat ini sedang melakukan pelatihan
digital bagi 3.000 anak hingga 2021
mendatang. Di NTB, Desa Senteluk dan Sekotong Timur difokuskan pada program
pencegahan perkawinan anak dan eksploitasi seksual anak, terutama di
daerah-daerah wisata. Tak hanya itu, kesehatan kaum muda seperti penyakit tidak
menular, kesehatan mental seperti perundungan (bullying) serta perilaku
beresiko seperti minum minuman keras dan penyalahgunaan obat di daerah wisata
juga menjadi prioritas utama.
“Mengingat
NTB akan menjelma menjadi destinasi wisata prioritas dengan segala dampak
ikutannya, PLAN International merasa perlu memaksimalkan project yang khusus
untuk kaum muda agar dapat bersaing dan beradaptasi dengan perubahan. Kelompok
masyarakat ini menjadi prioritas selain pelibatan perempuan, anak dan kaum
disabilitas yang selama ini menjadi sasaran utama setiap project PLAN,” jelas
Dini.
Ada pun
proyek sanitasi di KLU dan Dompu yang dikerjakan sejak 2015, selain yang ada di
20 kecamatan di Lombok Tengah, meski prioritasnya adalah perubahan cara
berpikir, seperti dikatakan Dini, pelibatan kaum milenial dan kaum difabel
untuk instalasi dan produk sanitasi terutama toilet umum dan khusus difabel sangat
menggembirakan. Sampai dengan saat ini ada 4.000 unit yang sudah dipesan di
komunitas disabilitas maupun kelompok usaha milenial untuk pembangunan fisik
toilet maupun penyediaan produk sanitasi.