Mataram, Berita11.com— Hingga Selasa, 17 Maret 2020 tidak ditemukan
korban positif Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Meski begitu,
kewaspadaan terus ditingkatkan merujuk ditetapkannya status siaga darurat
Provinsi NTB.
Dalam konfrensi pers
yang digelar di Posko Waspada Virus Corona, Kepala Dinas Kesehatan dr Nurhandini
Eka Dewi menjelaskan, demi memberikan penanganan yang lebih baik kepada
masyarakat, Dinas Kesehatan NTB telah bersurat ke Kementrian Kesehatan
Indonesia agar dapat melakukan tes secara mandiri. Sehingga hasil tes Covid-19
dapat lebih cepat dan lebih efisien dalam penanganan.
Dikatakannya, ada dua
laboratium yang siap melakukan tes secara mandiri yakni Laboratorium Genetik
Tehno Park Kabupaten Kabupaten Sumbawa dan Laboratorium Biomedis Litbang RSUD
Provinsi NTB.
“Secara SDM kita sudah
bisa. Namun kita belum mengantongi izin. Selama ini kita ceknya di Surabaya.
Kita sudah bersurat ke Kementrian dan semoga saja kita bisa melakukan pengecekan
secara mandiri,” harap dr Nurhandini Eka Dewi.
Untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap covid-19 di NTB, dr. Eka juga mengimbau masyarakat NTB meminimalisasi
kontak langsung. Bagi masyarakat yang masih harus bekerja, diimbau menjaga
jarak minimal satu meter dari orang lain.
Sejauh ini Dinas
Kesehatan Provinsi NTB sendiri telah mengisolasi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di
ruang isolasi rumah sakit sebanyak 14 orang. 10 orang dinyatakan negatif dan 4
orang masih dalam pengawasan. Dengan sebaran 1 orang Kabupaten Lombok Utara, 2
orang Kabupaten Lombok Timur, dan 1 orang Kabupaten Dompu.
Selain itu, Dikes NTB
juga melakukan karantina di Graha Mandalika, di rumah sakit, di hotel, dan di
rumah masing-masing sebanyak 114 orang dengan status Orang Dalam Pemantauan
(ODP). Rinciannya, 86 telah dinyatakan negatif dan 28 masih dalam pemantauan. Adapun yang dikarantina di rumah sakit 1
orang, karantina di hotel 2 orang, dan karantina di rumah sebanyak 23 orang yaitu
di Lombok Barat 6 orang, KSB 1 orang, Mataran 12 orang, Lombok Tengah 2 orang,
Lombok Timur 1 orang, Dompu 1 orang dan Kota Bima 2 orang. Data terkait
covid-19 di NTB dapat diakses melalui http://corona.ntbprov.go.id.
Setelah sekolah
diliburkan selama 14 hari, sosialisasi yang masif terkait Covid-19, kampanye diam di rumah, hingga disinfeksi di
berbagai tempat umum ada di NTB dilakukan Pemprov NTB. Hal tersebut demi melindungi masyarakat NTB
dari bahaya Covid-19.
Sementara itu, Kepala
Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Diskominfotik) NTB, I Gede Putu
Aryadi, yang mendampingi Kepala Dikes NTB
dalam konfrensi pers menekankan keamanan di jalur keluar masuk Provinsi
NTB terus ditingkatkan.
Menurutnya, hal tersebut
bukan berarti NTB dalam status lockdown. Keamanan ditingkatkan dengan melakukan
disinfeksi secara rutin di tempat umum dan memperketat pengecekan terkait ODP
dan PDP bandara maupun pelabuhan.
“Tidak semua bisa
dilakukan pemerintah untuk penanganan Covid-19 ini. Mari kita sama-sama
menangkal kejadian luar biasa ini,” pesannya.
Kelangkaan hand sanitazier
dan masker yang ada di masyarakat NTB saat ini diharapkan tidak membuat panik
masyarakat. Hal tersebut sudah ditangani oleh stake holder terkait, pasalnya
kelangkaan sendiri dikarenakan kekurangan pasokan bukan dikarenakan penimbunan.
“Untuk pencegahan,
masyarakat bisa membuat sendiri hand satizer di rumah. Masyarakat juga bisa
mengikuti pencegahan sederhana yang sudah disosialisasikan pemerintah maupun
berbagai media yang ada,” tandasnya. [B-24/*]