Fujie Pearls Menandatangani MoU dengan President Qatar-Indonesia Business Council (QIBC) Mr. Farhan Al Sheikh Al Sayed, Indonesian Ambassador to Qatar, Muhammad Basri Sidehabi. |
Bima, Berita11.com— Menjadikan
lulusan yang mampu berwirausaha adalah salah satu misi dari STKIP Taman Siswa
(Tamsis) Bima. Untuk memperkuat misi tersebut, kampus telah membentuk unit wirausaha
yang fokus pada penjualan Mutiara Lombok: Fujie Pearls. Tak hanya andil di
pasar dalam negeri, bahkan telah dikenal pada perdagangan internasional.
Dua event bergengsi
kelas dunia yang diikuti unit wirausaha tersebut yaitu Indonesia Corner tahun 2020
dan Indonesia Ekonomi Expo pada tahun 2019. Kedua kegiatan tersebut dihelat di
Doha-Qatar.
Untuk mengembangkan
sayap agar mampu bersaing dengan perusahaan kelas dunia lainnya, Fujie Pearls
telah menandatangani sejumlah Memorandum of Understanding (MoU). Di antaranya
nota kesepahaman yang diteken oleh salah satu perusahaan dari Turki, didampingi
oleh President Qatar-Indonesia Business Council (QIBC) Mr. Farhan Al Sheikh Al
Sayed, Indonesian Ambassador to Qatar, Muhammad Basri Sidehabi dan Chamber of
Commerce and Industry and its chapter of Aceh Province tahun 2019.
Unit bisnis milik kampus
beralmamater merah maron itu juga merupakan mitra binaan Kimia Farma, Bank NTB
Syariah, Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Mataram.
Pada Maret 2020, Owner
Fujie Pearls, Sri Fujiawati S.Pd kembali memperkenalkan karya dagangnya pada ajang
Indonesia Corner di Doha Qatar. Informasi yang berhasil dihimpun, karya dagang
balutan mutiara asli Lombok itu berhasil mencuri perhatian pecinta perhiasan
dunia.
Ucapan yang paling
sering dimunculkan oleh pemburu perhiasan berkelas yang ditemui istri Dr Ibnu
Khaldun Sudirman M.Si., itu adalah, “Miss Fujie masyaallah. Allah kirimkan kamu ke sini agar kami bisa melihat
kebesarannya. So You must be think big even you come from small island,”.
Selama 10 hari di Qatar
ditemani oleh Lisa Directris To Be Utama salah satu perusahaan eksportir asal
Indonesia yang juga sudah go international. Tiga hari pertama bertemu dengan Ketua
Kadin Qatar.
Melalui Sheikh ini akan
difasilitasi bertemu dengan salah satu pengusaha papan atas di Qatar yaitu
Alfardan Jewellery yang sudah memiliki took-toko jewellery dengan brand kelas
dunia di berbagai Negara Timur Tengah dan pengusaha tersebut menawarkan membuka
toko jewellery Alfardan di Jakarta dan mereka sangat tertarik dengan kulit
kerang yang ada di Lombok untuk diekspor
ke Qatar.
“Setelah itu kami juga
bertemu stakeholder lain yang bergerak di wirausaha mutiara seperti Honey
Diamond,” ungkap Sri Fujiati saat wawancara yang dihubungkan oleh Dr Ibnu
Khaldun Sudirman, M.Si, Jumat (13/3/2020).
Pola dagang harus diubah
menyusul adanya larangan warga untuk berada lama di luar rumah karena adanya serangan
corona. Kegiatan dagang difokuskan untuk memanfaatkan jaringan untuk komunikasi
dengan pelanggan. Pada salah satu kesempatan, nyonya Ibnu itu sempat
mengabadikan momen bersama Mr. Farhan Al Sheikh Al Sayed, President Qatar
Indonesia Business Council and President of International Walking Football
Federation Asia dan Mr. Ashraf Mustafa Director of Operation of Al Fardan
Jewellery in Doha, Qatar.
“Pola dagang ditiga hari
kedua ini mobile offering, yaitu dengan memanfaatkan jaringan untuk
bermomunikasi dengan berbagai pelanggan, mengingat adanya larangan pemerintah
setempat untuk berada ditempat keramaian, sekolah dan universitas diliburkan,
semua even ditutup, mengurangi datang ke mall dan tempat keramaian lain.
Sungguh ini jadi tantangan sekaligus pengalaman yang tidak biasa, mengikuti
pameran saat virus corona,” paparnya.
Fujie Pearls berdiri
sejak September 2016. Dimulai dengan penjualan secara online dan memiliki
ratusan reseller dari berbagai wilayah di seluruh Indonesia. Customer Fujie
Pearl bahkan ada di wilayah Malaysia, Singapura dan Jepang dan kini mencoba
merambah negara Timur Tengah. Usaha ibu tiga orang anak itu merupakan motivasi
yang diberikan kepada civitas akademika lingkup STKIP Tamsis Bima.
Ketua STKIP Tamsis Bima,
Dr Ibnu Khaldun Sudirman M.Si mengaku bangga dengan capaian unit wirausaha
kampus yang dipimpinnya. Ia bahkan memberi brand bahwa Unit Bisnis Tamsis Go
Internasional.
“Unit bisnis ini akan
menjadi real model di STKIP Tamsis
Bima dan bahkan akan diperluas pada masyarakat bisnis online,” ujarnya.
Dalam tak lama lagi,
pihaknya akan mendatangkan Owner Fujie Pearls yang juga adalah istrinya itu.
Tujuannya untuk memberi pelatihan tentang wirausaha pada civitas akademi dan
juga alumni.
“Ini juga salah satu
capaian unit bisnis yang mampu menerjemahkan visi berwirausaha kami. Bahkan
sebelum masuk 2025, sudah ada unit bisnis yang bisa menjadi pelopor bagi
civitas. Bahkan untuk masyarakat yang lebih luas,” ujar orang tua dari Hazwan
Abqory, Inas Althafunnisya, dan Inan Asyifa itu. [B-19/*]