Rohmi: Perempuan Memiliki Posisi Strategis Memproteksi dan Mengedukasi saat Pandemi

Iklan

.

Rohmi: Perempuan Memiliki Posisi Strategis Memproteksi dan Mengedukasi saat Pandemi

Thursday, April 29, 2021
Hj Sitti Rohmi Djalilah.


Mataram, Berita11.com— Perempuan memiliki peran besar saat pandemic Covid-19 berlangsung, karena memiliki posisi strategis dalam memproteksi, mengedukasi dan menjadi penenang keadaan.

Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Sitti Rohmi Djalilah, saat menjadi pembicara kunci dalam webinar dalam rangka memperingati Hari Kartini Nasional dan Hari Bumi, Rabu, (28/4/ 2021).

“Perempuan punya peran besar dalam pandemi Covid-19 ini, memproteksi, mengedukasi, dan menenangkan keadaan," kata Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub NTB dalam saat webinar bertema perempuan berkarya di tengah pandemic.

Webinar tersebut diselenggarakan Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara I, Himpunan Ahli Teknik Hidraulik Indonesia, dan Pemerintah Provinsi NTB.

Menurut wagub perempuan pertama NTB tersebut, peran perempuan sangat besar dalam melewati pandemi Covid-19 jika mau berkolaborasi dari mana aja. Terutama dari rumah yang menjadi skop terkecil masyarakat.

Dikatakan, perempuan dapat mengedukasi anggota keluarganya tentang penerapan 5 M, yakni memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. “Hal yang sangat simple, tapi diperlukan edukasi yang konsisten dan hal tersebut dapat dilakukan oleh perempuan,” katanya.

Sementara itu narasumber yang lain, Ida Ayu Okta Suwati S, ST M.Sc menjelaskan perempuan menjadi mahluk yang paling mudah beradaptasi saat pandemi Covid-19.

"Sifat perempuan mudah beradaptasi dan fleksibel. Pandemi harus kita lewati dengan berani seperti kata Ibu Wagub. Kita tangguh tapi kita butuh momen untuk tangguh," jelasnya.

Menurut dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Mataram tersebut, keterampilan perempuan banyak lahir karena pandemi Covid-19. Contohnya, membantu melewati masa krisis masker, di mana para perempuan menjahit masker dari rumah masing-masing. Selain itu, saat anak dan suami harus sekolah dan bekerja di rumah, para perempuan mendadak menjadi chef di rumah masing-masing.

"Di belakang kita melewati masa pandemi ini ada perempuan fleksibel dan mudah beradaptasi di baliknya,” tutupnya.

Editor: Redaksi